Pages

Thursday, 22 March 2012

berlalu

berlalunya sebuah pertemuan,
meninggal kan segala kenangan tanpa sebarang amaran,
ku cuba untuk bertahan,
namun air mata ingin juga berlinangan,
ku cuba mengusap namun tetap membasahi pipi,
ku sapu, ingin juga ia berlalu,
sampai satu saat aku mulai lelah,
berhenti namun bukan mengalah,
ingin aku berdiam,
namun bukan berdendam,
hanya ingin ku pendam,sejauh mana di lubuk hati di dalam,
hanya aku yang fasih,
biar aku sendiri yang bersedih,
bukan berdalih, tapi aku ingin kembali mula bertatih,
meninggalkan kisah sedih.

1 comment:

gemersik perindu said...

bagaimana pula dgn linangan air matanya???
pedih jiwanya xsiapa yg tahu..
mudahkah berlalu spt sang bayu...